Cara Budidaya Ikan Mas.
Ikan mas merupakan jenis ikan air tawar, berbadan pipih memanjang
dengan tekstur daging yang lunak. Ikan mas adalah ikan yang sudah lazim
dikonsumsi dan budidaya ikan mas dilakukan sangat pesat. Ikan mas sudah dikenal sejak 475 tahun sebelum masehi di Cina. Tapi di Indonesia ikan mas baru mulai dibudidayakan sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia adalah ikan yang berasal dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Banyak orang yang senang mengkonsimsi ikan mas sehingga budidaya
ikan mas tetap dilakukan. Budidaya ikan mas berkembang pesat hampir di
seluruh daerah di Indonesia. Pembudidayaan banyak dilakukan di kolam
biasa, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara
dalam keramba di perairan umum juga kolam lumpur. Pemilihan lokasi untuk
budidaya ikan mas akan kita bakas di akhir artikel. Berikut ini adalah
cara-cara pembibitan dalam memulai budidaya ikan mas.
Memulai Budidaya Ikan Mas
1. Usaha Pembibitan Ikan Mas untuk budidaya ikan mas
Dalam Budidaya Ikan mas pembibitan ikan
menjadi step pertama pertumbuhan ikan. Peluang usaha pembibitan mas
memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup
cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja
menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada
setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi dan inilah yang
menjadikannya sebagai peluang usaha.
Persiapan induk Ikan Mas
Induk ikan mas yang akan dipijahkan
dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina.
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan
Ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut
diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat
dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg.
Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk
membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut
kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan
mas tersebut jantan.
Berikut ini ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah:
– Pergerakan ikan lamban
– Pada malam hari sering meloncat-loncat
– Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
– Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
– Pergerakan ikan lamban
– Pada malam hari sering meloncat-loncat
– Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
– Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas
jantan gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma)
dari lubang kelamin bila dipijit.
Pemijahan Ikan Mas
Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah :
– Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
– Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
– Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
– Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
– Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina.
– Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk .
Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau Kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan.
– Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
– Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
– Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
– Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
– Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina.
– Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk .
Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau Kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan.
Pendederan Ikan Mas
Setelah larva cukup kuat saatnya untuk
melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur
atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam
tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung
kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5
hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber
makanan alami
ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2
tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa
tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3
minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara
kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan
benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepadatan ikan
perlu dikurangi.
Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Mas
Dalam budidaya ikan mas, perlu diperhatikan persyaratan lokasi yang baik agar budidaya ikan mas berhasil.
- Perlu diketahui tanah yang baik untuk kolam budidaya ikan mas adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Hal ini disebabkan karena jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. Ini berarti ketingian tersebut sudah cukup baik untuk budidaya ikan mas.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam budidaya ikan mas berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Kualitas air memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya ikan mas. Untuk pemeliharaan ikan mas air yang digunakan harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
- Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam untuk budidaya ikan mas dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.
- Keasaman air (pH) untuk budidaya ikan mas yang baik adalah antara 7-8.
- Suhu air untuk budidaya ikan mas yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
Nah itu tadi adalah beberapa tips
mengenai cara-cara pembibitan dan pemilihan lokasi untuk budidaya ikan
mas, semoga dapat membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar